Kamis, 06 Februari 2014

Pemandian Air Panas GUCI( Hot baths jar)

HISTORY
Jar located at the foot of Mount Slamet North, with an altitude of about 1,500 meters from the sea have a cold air with temperatures around 20 degrees Celsius.The story of the jars came from a pedukuhan named Kaputihan . Kaputihan means that no contaminated or still pure , which means Kaputihan area untouched by Islam and other civilizations. The term was first to introduce Kaputihan is He who is known by Kyai Agung Klitik ( Kyai Klitik ) the name Raden Mas Arya surely is original Hadiningrat from Demak . After Kyai Klitik He settled and lived long enough in the slopes of Mount Slamet ( village Kaputihan ) then a lot of people who came from other places to the village Kaputihan become public. Once upon a time there came a messenger Sutajaya Syech Eagle Sunan Gunungjati ( sheik Syarief Hidayatulloh ) from Cirebon to boarding Gunungjati islamic teachings .And incidentally happening in the village Kaputihan pagebluk ( natural disasters , disease is rampant, crop pest attack , etc. ) , so He guided the Eagle Sutajaya apply with sharp-edged SWT SWT semedi then Alloh member pointers, so the villagers Kaputihan increase faith and taqwa to SWT with sharp-edged tasyakuran call , multiply affected charity and outbreaks of disease , particularly itching to meminun water from a jug ( Guci ) already dido'akan Sunan Gunungjati . On the same occasion also consented to pray Sunan Gunungjati hot spring village Kaputihan that can be used to cure all diseases . Since then, because vessels ( jars ) filled with water that has been left Gunungjati dido'akan Sunan dikampong Kaputihan and often used as a means of treatment . But since then the community mention urns . Up Kyai Klitik as Head Hamlet Village Kaputihan transfigured into Guci , and He as the first overlap .Eagle Sutajaya the urn remains in the National Museum after the reign of Duke Brebes Pate Museum of Cakraningrat take it .Source : Office of Tourism & Culture Kab . Tegal .


ACCESSFrom the direction of Semarang , visitors can use the majors Semarang - Tegal bus . After arriving at Terminal Tegal , visitors can continue the journey by public transport ( minibus ) onto Village Tuwel which takes about 30 to 45 minutes. From Tuwel , extended trips with a vehicle heading Guci open bath . With the vehicle , a 30-minute ride around Rp 5,000 fare will escort visitors to tourist attractions jar .

PUBLIC FACILITIES
A. Hot water baths are open :• Shower 13• Shower 7• Shower 5• Swimming pool ( Duta Wisata, Barokah , beautiful Mega )
B. Hot water baths are closed :• There are 20 private rooms
C. Natural attractions :• out-bound• Wana tour• mighty hill climb
D. Horse tour :OW Guci have 43 horses trained tour
E. Hotel :Total Travel Guci Hotel in Object :• Ambassador Hotel Tour• Hotel Mega beautiful• Hotel Brahma Sustainable• Hotel Bukit Indah• Green Gem Hotel• Guci Hotel Mas• Hotel Guci gold• Hotel Janoko
F. VillaThere are 14 Villa in OW Guci ( data attached )
G. Pondok WisataThe tour is intended shanty home residents who rented to visitors ( data attached ) that has the consent of the governor UPTD OW Guci .
H. souvenir kioskEach production produced Souvenirs Home Village community Guci industry namely , confectionery ciremai , papaya , strawberry juice , etc. .
I. Agricultural TourismIn Obtek Tour Guci there are a variety of crops , namely:• strawberry farm• Farms carrot• Farms cabbage
J. Waterfalls and springs :• Waterfalls firearm• Waterfalls sruwit• Waterfalls sigedong• Waterfalls pengantaian• Double waterfall• Waterfalls AWU• Waterfalls capit urang
K. Springs ( AC ) :• Tuk vagina• Tuk sengang• Tuk konyal• Tuk kesepuhan• Tuk mercy• Tuk teyeng

SOCIAL FACILITIES1 . Mosque2 . WC / Toilet3 . parkingThere are three areas , namely:• Market (specifically large vehicles )• Terminal on ( for small vehicles )• the terminal ( for vehicles trucks / Bus)

Rabu, 05 Februari 2014

Tinggi Raja Simalungun, Pesona Alam yang Terabaikan

SIMALUNGUN-Cagar Alam Tinggi Raja yang terletak di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahen Kabupaten Simalungun Sumatera Utara merupakan salah satu tempat  yang patut dikunjungi untuk memanjakan mata.

Di daerah terpencil, jauh dari hiruk pikuk masyarakat kota, banyak yang tidak menyangka terdapat tempat yang menakjubkan seperti Tinggi Raja. Tinggi Raja menjadi salah satu Cagar Alam yang mulai eksis kembali setelah sempat  hilang dari daftar kunjungan wisatawan. Tinggi Raja adalah tempat dimana terdapat mata air asli air panas yang membentuk bukit kapur dari belerang yang mengeras.

Asal mula terbentuknya Cagar Alam Tinggi Raja juga menjadi salah satu cerita menarik, salah seorang penjaga parkir di tempat tersebut yang menamai dirinya Opung bersedia menceritakan sejarah tentang tempat ini.  Konon kawasan Tinggi Raja berasal dari empat marga yaitu Damanik, Sipayung, Saragih dan Purba.

Kampung ini dulunya bernama Bauan, saat itu raja melakukan kenduri dan dalam kenduri tidak dibenarkan memakan hati kerbau, yang  menjadi pantangan dari raja. Namun, anak raja mengambil hati kerbau tersebut dan melanggar peraturan dengan memakan hati kerbau bersama masyarakat lainnya hingga terkena sumpah oleh Tinggi Raja.

Sebagian masyarakat banyak yang mati dan anak raja saat itu mencoba melarikan diri. Meskipun sempat lari hingga kedaerah Lintong, Tapanuli, namun kematian tidak dapat dielakkan oleh anak raja tersebut. Dirinya mati setelah datang air panas yang menghantam dirinya. Setelah muncul air panas tersebut, terbentuklah bukit kapur yang sekarang menjadi fenomena alam.

Tinggi Raja sudah ditemukan sekitar ratusan tahun lalu, tetapi karena akses menuju tempat itu sangat memprihatinkan, seperti akses jalan menuju ke cagar alam tersebut yang sangat terjal dan rusak. Cagar alam ini belum begitu sering didengar di telinga masyarakat luas. Hal itu diungkapkan oleh Paini (68) salah seorang penduduk sekitar Cagar Alam Tinggi Raja tersebut. Pada 19 Nopember 2013.

“Tempat ini sudah ada dari dulu dan baru terkenal kembali saat ini karena jalan menuju ketempat ini sudah diperbaiki oleh TNI,  tempat ini sempat fakum dan jarang di datangi oleh para wisatawan karena jalan ketempat ini yang tidak mendukung, dan setelah jalan ini diperbaiki oleh oknum TNI, tempat ini mulai diketahui oleh para wisatawan,” ujarnya kepada Antara.

Untuk dapat sampai ke Tinggi Raja memakan waktu  4 jam dari Medan dengan menempuh jarak 95 Kilometer dari pusat kota Medan. Ada dua jalan alternatif menuju Bukit kapur Tinggi Raja, yakni dari Medan-Tebing Tinggi-Nagori Dolok-Bukit Kapur Tinggi Raja yang memakan waktu lebih lama di bandingkan jalur dari Medan- Galang (Deli Serdang)- Bangun Purba –Nagori Dolok- Bukit Kapur Tinggi Raja. Akses jalan  yang sangat memprihatinkan yang akan dilalui oleh pengunjung yakni 75 % jalan aspal dan 25 % jalan terjal dengan kerikil tajam.

Namun sayang, untuk dapat menuju tempat seindah itu harus melewati jalan yang sangat tidak mendukung, kurangnya perhatian dari pemerintah untuk lebih menjaga dan memperkenalkan sebuah cagar alam yang sangat memanjakan mata agar dapat menjadi sebuah kebanggaan dari Sumatera Utara yang memiliki sebuah Cagar Alam yang sangat menakjubkan.(*/hrb)

Sumber: http://www.investor.co.id/tourism/tinggi-raja-simalungun-pesona-alam-yang-terabaikan/72951

Adat dan Budaya Jawa Timur

Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau JawaIndonesia. Ibukota terletak di Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.476.757 jiwa (2010). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau MaduraPulau BaweanPulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia(Pulau Sempu dan Nusa Barung).
Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.

Prasejarah

Jawa Timur telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecantrhropus mojokertensis di Kepuhlagen-Mojokerto,Pithecanthropus erectus di Trinil-Ngawi, dan Homo wajakensis di Wajak-Tulungagung.

Suku bangsa

Mayoritas penduduk Jawa Timur adalah Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur lebih heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku Maduramendiami di Pulau Madura dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan merupakan mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka bekerja di sektor informal.
Suku Tengger, konon adalah keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di sebagian pedalaman Kabupaten Bojonegoro.
Selain penduduk asli, Jawa Timur juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti denganArab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industri lainnya.

Bahasa

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi yang berlaku secara nasional, namun demikian Bahasa Jawa dituturkan oleh sebagian besar Suku Jawa. Bahasa Jawa yang dituturkan di Jawa Timur memiliki beberapa dialek/logat. Di daerah Mataraman (eks-Karesidenan Madiun dan Kediri), Bahasa Jawa yang dituturkan hampir sama dengan Bahasa Jawa Tengahan (Bahasa Jawa Solo-an). Di daerah pesisir utara bagian barat (Tuban dan Bojonegoro), dialek Bahasa Jawa yang dituturkan mirip dengan yang dituturkan di daerah Blora-Rembang di Jawa Tengah.
Dialek Bahasa Jawa di bagian tengah dan timur dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang dianggap bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa Jawa Timuran adalah egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik dan bangga dengan bahasanya, bahkan merasa lebih akrab. Bahasa Jawa Dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek Bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan Dialek Surabaya. Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri), bahasa dialek malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, kata makan, jika dalam dialek Mataraman diucapkan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diucapkan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang adalah penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga disebut sebagai bahasa walikan atau osob kiwalan. Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosa kata (vocabulary) bahasa walikan Malangan telah mencapai lebih dari 250 kata. Mulai dari kata benda, kata kerja, kata sifat. Kata-kata tersebut lebih banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, sebagian kecil diserap dari bahasa Arab, Cina dan Inggris. Beberapa kata yang diucapkan terbalik, misalnya mobil diucapkan libom, dan polisidiucapkan silup. Produksi bahasa walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia)yang sering disebut Aremania. Bahasa-bahasa walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan supporter. Seperti retropus elite atau supporter elit. Otruham untuk menyebut supporter dari wilayah Muharto. Saat ini Bahasa Jawa merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SLTA.
Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar yang diajarkan di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, sebagian penduduk menuturkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (mutually unintellegible).
Suku Osing di Banyuwangi menuturkan Bahasa OsingBahasa Tengger, bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Suku Tengger, dianggap lebih dekat dengan Bahasa Jawa Kuna.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi lokal kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa acaranya, terutama berita dan talk show, misalnya JTV memiliki program berita menggunakan Boso Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Jawa Tengahan.

Agama

Mayoritas suku Jawa umumnya menganut agama Islam, sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen dan Katolik, dan ada pula yang menganut Hindu dan Buddha. Sebagian orang Jawa juga masih memegang teguh kepercayaan Kejawen. Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing umumnya beragama Islam dan Hindu. Sedangkan mayoritas Suku Tengger menganut agama Hindu.
Orang Tionghoa umumnya menganut Konghucu, meski ada pula sebagian yang menganut Buddha, Kristen, dan Katolik; bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.

Kesenian

Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk merupakan salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia merupakan kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001reog kini juga menjadi icon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain DamarwulanAngling Darma, dan Sarip Tambak-Oso.
Seni tari tradisional di Jawa Timur secara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
Terdapat pula kebudayaan semacam barong sai di Jawa Timur. Kesenian itu ada di dua kabupaten yaitu, Bondowoso dan Jember. Singo Wulung adalah kebudayaan khas Bondowoso. Sedangkan Jember memiliki macan kadhuk. Kedua kesenian itu sudah jarang ditemui.

Budaya dan adat istiadat

Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.
Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.
Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.
Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.
Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan(upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatanpacangan.

Rumah Adat Jawa Timur

Rumah adat Jawa Timur Joglo dasar filosofi dan arsitekturnya sama dengan rumah adat di Jawa Tengah Joglo. Rumah adat Joglo di Jawa Timur masih dapat kita temui banyak di daerah Ponorogo. Pengaruh Agama Islam yang berbaur dengan kepercayaan animisme, agama Hindu dan Budha masih mengakar kuat dan itu sangat berpengaruh dalam arsitekturnya yang kentara dengan filsafat sikretismenya.

Rumah Joglo umumnya terbuat dari kayu Jati. Sebutan Joglo mengacu pada bentuk atapnya, mengambil stilasi bentuk sebuah gunung. Stilasi bentuk gunung bertujuan untuk pengambilan filosofi yang terkandung di dalamnya dan diberi nama atap Tajug, tapi untuk rumah hunian atau sebagai tempat tinggal, atapnya terdiri dari 2 tajug yang disebut atapJoglo/Juglo Tajug Loro. Dalam kehidupan orang Jawa gunung merupakan sesuatu yang tinggi dan disakralkan dan banyak dituangkan kedalam berbagai simbol, khususnya untuk simbol-simbol yang berkenaan dengan sesuatu yang magis atau mistis. Hal ini karena adanya pengaruh kuat keyakinan bahwa gunung atau tempat yang tinggi adalah tempat yang dianggap suci dan tempat tinggal para Dewa.
Pengaruh kepercayaan animisme, Hindu dan Budha masih sangat kental mempengaruhi bentuk dan tata ruang rumah Joglo tersebut contohnya:
Dalam rumah adat Joglo, umumnya sebelum memasuki ruang induk kita akan melewati sebuah pintu yang memiliki hiasan  sulur gelung ataumakara. Hiasan ini ditujukan untuk tolak balak, menolak maksud – maksud jahat dari luar hal ini masih dipengaruhi oleh kepercayaan animisme.
Kamar tengah merupakan kamar sakral. Dalam kamar ini pemiliki rumah biasanya menyediakan tempat tisur atau katil yang dilengkapi dengan bantal guling, cermin dan sisir dari tanduk. Umumnya juga dilengkapi dengan lampu yang menyala siang dan malam yang berfungsi sebagai pelita, serta ukiran yang memiliki makna sebagai pendidikan rohani, hal ini masih dalam pengaruh ajaran Hindu dan Budha.
Untuk rumah Joglo yang terletak di pesisir pantai utara seperti Tuban, Gresik dan Lamongan unsur-unsur di atas di tiadakan karena pengaruh Islam masuk. Melalui akultrasi budaya jawa yang harmoni, penyebaran Islam berbaur harmonis dengan budaya dan adat istiadat kepercayaan animisme, Hindu dan Budha. Islam pun mulai menjalar ke berbagai daerah di Jawa Timur, seperti di Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, dan sebagian Bojonegoro, sedangkan kota-kota di bagian barat Jawa timur memiliki kemiripan rumah adat Jawa Tengah, terutama Surakarta dan Yogyakarta yang disebut sebagai kota pusat peradaban Jawa.
Rumah Joglo juga menyiratkan kepercayaan kejawen masyarakat Jawa yang berdasarkan sinkretisme. Keharmonisan hubungan antara manusia dan sesamanya (“kawulo” dan “gusti”), serta hubungan antara manusia dengan lingkungan alam di sekitarnya (“microcosmos” dan “macrocosmos”), tecermin pada tata bangunan yang menyusun rumah joglo. Baik itu pada pondasi, jumlah saka guru (tiang utama), bebatur (tanah yang diratakan dan lebih tinggi dari tanah disekelilingnya), dan beragam ornamen penyusun rumah joglo.
Rumah Joglo mempunyai banyak jenis seperti
  • Joglo Lawakan
  • Joglo Sinom
  • Joglo Jompongan
  • Joglo Pangrawit
  • Joglo Mangkurat
Arsitektur rumah Joglo menyiratkan pesan-pesan kehidupan manusia terhadap kebutuhan “papan”. Bahwa rumah bukankah sekadar tempat berteduh, tapi ia juga merupakan “perluasan” dari diri manusia itu sendiri. Berbaur harmoni dengan alam di sekitarnya. Rumah Joglo pada umumnya sama pada bentuk global dan tata ruangnya.
 
Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau JawaIndonesia. Ibukota terletak di Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.476.757 jiwa (2010). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau MaduraPulau BaweanPulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia(Pulau Sempu dan Nusa Barung).
Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.

 Sumber : http://id.wikipedia.org/
Sumber: http://rifkiekky.blogspot.com/2013/01/adat-dan-budaya-jawa-timur.html
 

Adat Kemanten Malang

Adat Kemanten Malang Keprabon
Seni dan budaya merupakan salah satu daya tarik Kota Malang sebagai Kota Pariwisata. Berbagai macam keunikan adat, tradisi dan kesenian yang merupakan warisan budaya luhur tersebut mampu memberikan nilai ekonomis yang menunjang secara langsung dunia pariwisata dan memberi kontribusi nyata dalam pembentukan sikap bangga terhadap Kota Malang.
Oleh karena itu, melalui acara Pembinaan Salon Dalam Rangka Pelestarian Adat Kemanten Malang Keprabon 2011 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang mencoba menghimpun event tersebut dalam sebuah brosur panduan yang bisa dijadikan sebagai pengetahuan dan panduan wisata untuk para wisatawan dan masyarakat Kota Malang secara umum.
Kami mengharapkan dengan adanya brosur ini dapat memberikan informasi dan mensosialisasikan Adat Kemanten Malang Keprabon sehingga terjalin suatu hubungan kecintaan terhadap kota yang kita kagumi ini.
Akhirnya kami ucapkan Selamat Datang di Kota Malang, selamat membaca, selamat menikmati keramahan dan kekhasan yang disajikan dan kami berharap bisa membawa Anda untuk selalu datang dan berkunjung kembali ke Kota Malang.
(Dra. Rr. Diana Ima WH., M.Si, Kepala Dinas Kebudayaaan dan Pariwisata Kota Malang)
Pengantin Malang Keprabon
LATAR BELAKANG: Upacara Perkawinan Pengantin Malangan Keprabon berorientasi dari kebudayaan Hindu dan Jawa pada umumnya dan dari Jawa Timur pada khususnya. Hal ini dapat dilihat dari cerita Candi Singosari dengan Raja Kertanegara dan Kendedes yang terkenal sangat menarik bernama Pradna Paramita.
TUJUAN: Tata rias Pengantin Malangan Keprabon dengan segala tata cara upacaranya sangat unik dan mempunyai nilai budaya tinggi. Dengan perkembangan dan teknologi moderen sekarang ini diharapkan generasi penerus tetapi memelihara nilai-nilai budaya yang terkandung dalam kebudayaan kita.
UPACARA ADAT:  Tata cara upacara adat Pengantin Malang Keprabon meliputi:
1.   Mlapati: mencari jodoh untuk putranya;
2.   Ngetutake Balung Pisah/Nontoni: menyaksikan dari dekat calon yang ditentukan sebagai calon jodoh pertamanya;
3.   Melamar;
4.   Peningsetan;
5.   Penentuan hari;
6.   Pasang Terob;
7.   Pingitan;
8.   Siraman;
9.   Meratus Rambut;
10. Ngetepi (Ngerik);
11. Manggulan;
12. Tebusan Kembar Mayang;
13. Upacara Jomblokan atau Rampak dan Ijab/Nikah;
14. Temu Pengantin;
15. Resepsi.

Sumber: http://jawatimuran.wordpress.com/2012/09/20/kemanten-malang/

Selasa, 04 Februari 2014

MODEL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERTANIAN AGRIBISNIS

Oleh :
Drs.H.Sudradjat Laksana,M.Ikom[1]

Dalam arti yang sempit pertanian adalah usaha atau  kegiatan bercocok tanam. Sedangkan dalam arti luas pertanian adalah segala kegiatan manusia yang meliputi kegiatan bercocok tanam, perikanan, peternakan dan kehutanan. cocok tanam perikanan
Terkait dengan pertanian, maka dikenal istilah petani (farmer) dan usaha tani (farming). Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh “petani tembakau” atau “petani ikan”. Usaha Tani (farming) adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan). Cakupan obyek pertanian yang dianut di Indonesia meliputi budidaya tanaman (termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan, dan perikanan.
Ruang Lingkup Pertanian
Ada beberapa jenis pertanian berdasarkan perkembangannya yaitu:
  1. Pertanian ekstraktif, yaitu pertanian yang dilakukan dengan hanya mengambil atau mengumpulkan hasil alam tanpa upaya reproduksi. Pertanian semacam ini meliputi sektor perikanan dan ekstraksi hasil hutan.
  2. Pertanian generatif yaitu corak pertanian yang memerlukan usaha pembibitan atau pembenihan, pengolahan, pemeliharaan dan tindakan agronomis lainnya. Berdasarkan tahapan perkembangannya pertanian generatif dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
    1. Perladangan berpindah (shifting cultivation),
    2. Pertanian menetap (settled agricultured)
Selanjutnya berdasarkan ciri ekonomis yang lekat pada masing-masing corak pertanian dikenal dua kategori pertanian yakni pertanian subsisten dan pertanian komersial. Pertanian subsisten ditandai oleh ketiadaan akses terhadap pasar. Dengan kata lain produk pertanian yang dihasilkan hanya untuk memenuhi konsumsi keluarga, tidak dijual. Pertanian komersial berada pada sisi dikotomis pertanian subsisten. Umumnya  pertanian komersial menjadi karakter perusahaan pertanian (farm) di mana pengelola usahatani telah berorientasi pasar. Dengan demikian seluruh output pertanian yang dihasilkan seluruhnya dijual dan tidak dikonsumsi sendiri.
Pertanian Sebagai Kegiatan Ekonomi
Sebagai kegiatan ekonomi, pertanian dapat dipandang sebagai suatu sistem yang dinamakan agribisnis. Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Dalam kerangka berpikir sistem ini, pengelolaan tempat usaha pembibitan,penyediaan input produksi,dan sarana produksi, biasa diistilahkan sebagai aspek “hulu”.  Sementara kegiatan pasca panen seperti ; distribusi, pengolahan, dan pemasaran dimasukkan dalam aspek “hilir”. Sedangkan Budidaya dan pengumpulan hasil merupakan bagian dari aspek proses produksi.
Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
Agribisnis itu adalah suatu sistem yang utuh mulai sub-sistem penyediaan sarana produksi dan peralatan pertanian; sub-sistem usahatani; sub-sistem pengolahan atau agroindustri dan sub-sistem pemasaran. Agar sub-sistem ini bekerja dengan baik maka diperlukan dukungan sub-sistem kelembagaan sarana dan prasarana serta sub-sistem penunjang dan pembinaan.
Agribisnis sebagai suatu sistem
Agribisnis sebagai suatu sistem adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Disini dapat diartikan bahwa agribisnis terdiri dari dari berbagai sub sistem yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan interpedensi secara reguler, serta terorganisir sebagai suatu totalitas.
Adapun kelima mata rantai atau subsistem tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
  1. Subsistem Penyediaan Sarana Produksi
Sub sistem penyediaan sarana produksi menyangkut kegiatan pengadaan dan penyaluran. Kegiatan ini mencakup Perencanaan, pengelolaan dari sarana produksi, teknologi dan sumberdaya agar penyediaan sarana produksi atau input usahatani memenuhi kriteria tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat mutu dan tepat produk.

  1. Subsistem Usahatani atau proses produksi
Sub sistem ini mencakup kegiatan pembinaan dan pengembangan usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer pertanian. Termasuk kedalam kegiatan ini adalah perencanaan pemilihan lokasi, komoditas, teknologi, dan pola usahatani dalam rangka meningkatkan produksi primer. Disini ditekankan pada usahatani yang intensif dan sustainable (lestari), artinya meningkatkan produktivitas lahan semaksimal mungkin dengan cara intensifikasi tanpa meninggalkan kaidah-kaidah pelestarian sumber daya alam yaitu tanah dan air. Disamping itu juga ditekankan usahatani yang berbentuk komersial bukan usahatani yang subsistem, artinya produksi primer yang akan dihasilkan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam artian ekonomi terbuka

  1. Subsistem Agroindustri/pengolahan hasil
Lingkup kegiatan ini tidak hanya aktivitas pengolahan sederhana di tingkat petani, tetapi menyangkut keseluruhan kegiatan mulai dari penanganan pasca panen produk pertanian sampai pada tingkat pengolahan lanjutan dengan maksud untuk menambah value added (nilai tambah) dari produksi primer tersebut. Dengan demikian proses pengupasan, pembersihan, pengekstraksian, penggilingan, pembekuan, pengeringan, dan peningkatan mutu.

  1. Subsistem Pemasaran
Sub sistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah pemantauan dan pengembangan informasi pasar dan market intelligence pada pasar domestik dan pasar luar negeri.

  1. Subsistem Penunjang
Subsistem ini merupakan penunjang kegiatan pra panen dan pasca panen yang meliputi:
  1. Sarana Tataniaga
  2. Perbankan/perkreditan
  3. Penyuluhan Agribisnis
  4. Kelompok tani
  5. Infrastruktur agribisnis
  6. Koperasi Agribisnis
  7. BUMN
  8. Swasta
  9. Penelitian dan Pengembangan
  10. Pendidikan dan Pelatihan
  11. Transportasi
  12. Kebijakan Pemerintah
Strategi Pengembangan Agribisnis
Ada beberapa aspek yang dapat ditempuh dalam upaya mengembangkan kegiatan agribisnis diantaranya :
  1. Pembangunan Agribisnis merupakan pembangunan industri dan pertanian serta jasa yang dilakukan sekaligus, dilakukan secara simultan dan harmonis.
Yang sering kita dapatkan selama ini adalah industri pengolahan (Agroindustri) berkembang di Indonesia, tapi bahan bakunya dari impor. Dipihak lain, peningkatan produksi pertanian tidak diikuti oleh perkembangan industri pengolahan ( Membangun industri berbasis sumberdaya domestik/lokal). Sehingga perlu pengembangan Agribisnis Vertikal.
  1. Membangun Agribisnis adalah membangun keunggulan bersaing diatas keunggulan komparatif
Dalam arti bahwa membangun daya saing produk agribisnis melalui transformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan bersaing, yaitu dengan cara:
  • Mengembangkan subsistem hulu (pembibitan, agro-otomotif, agro-kimia) dan pengembangan subsistem hilir yaitu pendalaman industri pengolahan ke lebih hilir dan membangun jaringan pemasaran secara internasional, sehingga pada tahap ini produk akhir yang dihasilkan sistem agribisnis didominasi oleh produk-produk lanjutan atau bersifat capital and skill labor intensive.
  • Pembangunan sistem agribisnis yang digerakkan oleh kekuatan inovasi. Dengan demikian produk utama dari sistem agribisnis pada tahap ini merupakan produk bersifat Technology intensive and knowledge based.
  • Perlu orientasi baru dalam pengelolaan sistem agribisnis yang selama ini hanya pada peningkatan produksi harus diubah pada peningkatan nilai tambah sesuai dengan permintaan pasar serta harus selalu mampu merespon perubahan selera konsumen secara efisien..
       3.Menggerakkan kelima subsistem agribisnis secara simultan, serentak dan harmonis.
Untuk  menggerakkan Sistem agribisnis perlu dukungan semua pihak yang berkaitan dengan agribisnis/ pelaku-pelaku agribisnis mulai dari Petani, Koperasi, BUMN dan swasta serta perlu seorang Dirigent yang mengkoordinasi keharmonisan Sistem Agribisnis.
         4.Menjadikan Agroindustri sebagai A Leading Sector.
Agroindustri adalah industri yang memiliki keterkaitan ekonomi (baik langsung maupun tidak langsung) yang kuat dengan komoditas pertanian. Keterkaitan langsung mencakup hubungan komoditas pertanian sebagai bahan baku (input) bagi kegiatan agroindustri maupun kegiatan pemasaran dan perdagangan yang memasarkan produk akhir agroindustri. Sedangkan keterkaitan tidak langsung berupa kegiatan ekonomi lain yang menyediakan bahan baku(input) lain diluar komoditas pertanian, seperti bahan kimia, bahan kemasan, dll. Dalam mengembangkan agroindustri, tidak akan berhasil tanpa didukung oleh agroindustri penunjang lain seperti industri pupuk, industri pestisida, industri bibit/benih, industri pengadaan alat-alat produksi pertanian dan pengolahan agroindustri seperti industri mesin perontok dan industri mesin pengolah lain. 
         5.Membangun Sistem agribisnis melaluiIndustri Perbenihan
Industri Perbenihan merupakan mata rantai terpenting dalam pembentukan atribut produk agribisnis secara keseluruhan. Atribut dasar dari produk agribisnis seperti atribut nutrisi (kandungan zat-zat nutrisi) dan atribut nilai (ukuran, penampakan, rasa, aroma dan sebagainya) serta atribut keamanan dari produk bahan pangan seperti kandungan logam berat, residu pestisida, kandungan racun juga ditentukan pada industri perbenihan. Oleh karena itu Pemda perlu mengembangkan usaha perbenihan (benih komersial) berdasar komoditas unggulan masing-masing daerah, yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi industri perbenihan modern.
         6.Dukungan Industri Agro-otomotif dalam pengembangan sistem agribisnis.
Perlu  adanya rental Agro-otomotif yang dilakukan oleh Koperasi Petani atau perusahaan agro-otomotif itu sendiri.
         7.Dukungan Industri Pupuk dalam pengembangan sistem agribisnis.
Pada waktu yang akan datang industri pupuk perlu mengembangkan sistem Networking baik vertikal (dari hulu ke hilir) maupun Horisontal (sesama perusahaan pupuk), yaitu dengan cara penghapusan penggabungan perusahaan pupuk menjadi satu dimana yang sekarang terjadi adalah perusahaan terpusat pada satu perusahaan pupuk pemerintah. Oleh karena perusahaan-perusahaan pupuk harus dibiarkan secara mandiri sesuai dengan bisnis intinya dan bersaing satu sama lain dalam mengembangkan usahanya. Sehingga terjadi harmonisasi integrasi dalam sistem agribisnis. Serta perlu dikembangkan pupuk majemuk, bukan pupuk tunggal yang selama ini dikembangkan.
         8.Pengembangan Sistem Agribisnis melalui Reposisi Koperasi Agribisnis.
Koperasi perlu mereformasi diri agar lebih fokus pada kegiatan usahanya terutama menjadi koperasi pertanian dan mengembangkan kegiatan usahanya sebagai koperasi agribisnis. Untuk  memperoleh citra positif layaknya sebuah koperasi usaha misalnya: Koperasi Agribisnis atau Koperasi Agroindustri atau Koperasi Agroniaga yang menangani kegiatan usaha mulai dari hulu sampai ke hilir.
        9.Pengembangan Sistem Agribisnis melalui pengembangan sistem informasi agribisnis
Dalam membangun sistem informasi agribisnis, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah informasi produksi, informasi proses, distribusi, dan informasi pengolahan serta informasi pasar.
       10.Membumikan pembangunan sistem Agribisnis dalam otonomi daerah
Pembangunan Ekonomi Desentralistis-Bottom-up, yang mengandalkan industri berbasis Sumberdaya lokal. Pembangunan ekonomi nasional akan terjadi di setiap daerah.
        11.Dukungan perbankan dalam pengembangan sistem agribisnis di daerah.
Untuk membangun agribisnis di daerah, peranan perbankan sebagai lembaga pembiayaan memegang peranan penting. Ketersediaan skim pembiayaan dari perbankan akan sangat menentukan maju mundurnya agribisnis daerah. Selama ini yang terjadi adalah sangat kecilnya alokasi kredit perbankan pada agribisnis daerah, khususnya pada on farm agribisnis.
       12.Pengembangan strategi pemasaran
Pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat penting peranannya terutama menghadapi masa depan, dimana preferensi konsumen terus mengalami perubahan, keadaan pasar heterogen. Dari hal tersebut, sekarang sudah mulai mengubah paradigma pemasaran menjadi menjual apa yang diinginkan oleh pasar (konsumen).
       13.Pengembangan sumberdaya agribisnis.
Dalam pengembangan sektor agribisnis agar dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar, diperlukan pengembangan sumberdaya agribisnis, khususnya pemanfaatan dan pengembangan teknologi serta pembangunan kemampuan Sumberdaya Manusia (SDM) Agribisnis sebagai aktor pengembangan agribisnis.
       14.Pengembangan Pusat Pertumbuhan Sektor Agribisnis.
Perlu  pengembangan pusat-pusat pertumbuhan sektor agribisnis komoditas unggulan yang didasarkan pada peta perkembangan komoditas agribisnis, potensi perkembangan dan kawasan kerjasama ekonomi.
       15.Pengembangan Infrastruktur Agribisnis.
Dalam pengembangan pusat pertumbuhan Agribisnis, perlu dukungan pengembangan Infrastruktur seperti jaringan jalan dan transportasi (laut, darat, sungai dan udara), jaringan listrik, air, pelabuhan domestik dan pelabuhan ekspor dan lain-lain.

        16.Kebijaksanaan terpadu pengembangan
Ada beberapa bentuk kebijaksanaan terpadu dalam pengembangan agribisnis.
a. Kebijaksanaan pengembangan produksi dan produktivitas ditingkat perusahaan.
b. Kebijaksanaan tingkat sektoral untuk mengembangkan seluruh kegiatan usaha sejenis.
c. Kebijaksanaan pada tingkat sistem agribisnis yang mengatur keterkaitan antara beberapa sektor.
d. Kebijaksanaan ekonomi makro yang mengatur seluruh kegiatan perekonomian yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap agribisnis.
         17.Pengembangan agribisnis berskala kecil.
Ada 3 kebijaksanaan yang harus dilakukan adalah:
a. Farming Reorganization
Reorganisasi jenis kegiatan usaha yang produktif dan diversifikasi usaha yang menyertakan komoditas yang bernilai tinggi serta reorganisasi manajemen usahatani. Dalam hal ini disebabkan karena keterbatasan lahan yang rata-rata kepemilikan hanya 0,1 Ha.
b. Small-scale Industrial Modernization
Modernisasi teknologi, modernisasi sistem, organisasi dan manajemen, serta modernisasi dalam pola hubungan dan orientasi pasar.
c. Services Rasionalization
Pengembangan layanan agribisnis dengan rasionalisasi lembaga penunjang kegiatan agribisnis untuk menuju pada efisiensi dan daya saing lembaga tersebut. Terutama adalah lembaga keuangan pedesaan, lembaga litbang khususnya penyuluhan.


            18.Pembinaan Sumberdaya Manusia untuk mendukung pengembangan agribisnis dan ekonomi
Dalam era Agribisnis, aktor utama pembangunan agribisnis dan aktor pendukung pembangunan agribisnis perlu ada pembinaan kemampuan aspek bisnis, manajerial dan berorganisasi bisnis petani serta peningkatan wawasan agribisnis. Dalam hal ini perlu reorientasi peran penyuluhan pertanian yang merupakan lembaga pembinaan SDM petani. Oleh karena itu perlu peningkatan pendidikan penyuluh baik melalui pendidikan formal, kursus singkat, studi banding. Serta perlu perubahan fungsi BPP yang selama ini sebagai lembaga penyuluhan agro-teknis, menjadi KLINIK KONSULTASI AGRIBISNIS

Referensi Bacaan :
R.Hermawan, SP,MP.Membangun Sistem Agribisnis. Artikel online. Makalah Seminar Mahasiswa.tgl.20 Desember 2006. Faperta UGM Yogyakarta.
Wikipedia.com.Pengertian Agribisnis.

Sumber:http: //disperta.cianjurkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=72:model-dan-strategi-pengembangan-pertanian-agribisnis&catid=78:berita-dan-informasi&Itemid=472

Pertanian Adalah Perniagaan


Pertanian merupakan tunggak asas kepada kehidupan manusia baik dari segi sumber makanan, kewangan dan ekonomi serta menjadi matlamat pengusaha pertanian bahawa setiap pelaburan yang dilakukan mampu memberi pulangan menguntungkan.

Tumpuan kerajaan kepada sektor pertanian bukan satu langkah ke belakang, sebaliknya usaha dipergiatkan bagi menjadikan sektor ini sebagai perniagaan untuk jangka panjang.  Dalam memajukan sektor pertanian, kerajaan telah melakukan perubahan, tidak lagi mengikut cara lama sebaliknya menggunakan bioteknologi dan teknologi moden bagi menambah nilai hasil pertanian negara.

Kerajaan tidak melihat pertanian sebagai sektor yang mundur akan tetapi sebagai sektor industri yang mampu menjana pertumbuhan ekonomi negara selain mengurangkan import makanan.  Oleh yang demikian, kita perlu merubah tanggapan bahawa pertanian merupakan aktiviti ekonomi yang mempunyai sedikit nilai ditambah serta menjana pendapatan yang rendah kepada salah satu cabang perniagaan yang berpotensi untuk dimajukan.

Sektor tani merupakan kegiataan utama ekonomi masyarakat luar bandar.  Kaum bumiputera merupakan golongan tertinggi yang terlibat dalam perniagaan.  Dengan itu, pembangunan sektor pertanian bukan setakat menjana sumber tumbuhan baru, malah dapat membantu usaha merapatkan jurang sosioekonomi di dalam negara.

Kerajaan akan memberi tumpuan kepada usaha meningkatkan rantaian nilai serta meneroka aktiviti berasaskan pertanian yang mempunyai nilai ditambah yang tinggi, perladangan komersial berskala besar dan menggunakan ICT serta memanfaatkan sepenuhnya potensi dalam bioteknologi.  Masyarakat tani pula perlu mengambil peluang yang tersedia ini bagi memajukan diri dan sektor pertanian keseluruhannya.  Bioteknologi merupakan satu industri baru dan penting, berpotensi menjana sumber kekayaan baru.  Usaha akan dipergiat bagi membangunkan industri bioteknologi sebagai peneraju baru pertumbuhan ekonomi.  Tumpuan akan diberi kepada penggunaan bioteknologi dalam pertanian.

Perjalanan untuk menjadikan sektor tersebut sebagai satu perniagaan memerlukan pembudayaan keusahawanan dalam pertanian supaya dapat melahirkan satu generasi usahawan tani bagi menerajui usaha merevolusikan sektor pengeluaran makanan.

Untuk berjaya di dalam bidang pertanian kita perlu ada role model petani-petani berjaya.  Skala pertanian yang kecil masih menjadi masalah besar dan menghalang para petani meningkatkan pendapatan mereka.  Petani harus bekerja pada skala ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan dengan mengkomersialkan usaha yang ada.  Di sinilah letaknya peranan bank dan agensi berkaitan untuk membatu petani mengusahakan sektor pertanian secara komersial.

Masyarakat tani perlu mengubah mentaliti dan pendapat selama ini bahawa hasil pengeluaran mereka hanya cukup untuk keperluan sendiri dan akan dijual sekiranya ada lebihan.  Aspek kualiti bukan keutamaan dalam pengeluaran mereka.  Mereka perlu yakin bahawa aktiviti pertanian masa kini bukan sekadar memenuhi keperluan sara hidup sahaja malah ianya satu perniagaan yang boleh memberikan kekayaan.  Berdasarkan perkembangan semasa iaitu dengan penggunaan jentera, pentadbiran secara tradisional yang menghasilkan produktiviti rendah boleh ditingkatkan melalui teknologi sedia ada.

Sektor pertanian yang sedang rancak dibangunkan oleh kerajaan meliputi industri asas tani yang ketika ini telah mencapai nilai ditambah dan berpotensi menyediakan 128,000 pekerjaan baru secara langsung dalam jangka masa lima tahun akan datang.  Potensi sektor ini tiada batasannya jika diusahakan dengan teliti.  Menjelang tahun 2020, sektor pertanian perlu berada di tahap kejayaan yang membantu membina imej sesebuah negara maju.

Di negara seperti Amerika Syarikat, Australia dan beberapa negara maju lain, petani dipandang tinggi kerana mereka tergolong daripada orang-orang kaya.  Ini disebabkan sektor pertanian yang diusahakan oleh mereka memberi pulangan menguntungkan.  Menurut pakar ekonomi berkaitan pertanian, orang kaya dalam sektor pertanian sebenarnya bukan terdiri daripada golongan petani sejati tetapi adalah golongan pelabur dari sektor swasta atau individu yang mempunyai modal besar untuk mengusahakan industri pertanian secara komersial.  Pertanian merupakan satu bidang yang memerlukan modal besar dan hanya mereka yang sanggup melabur akan memperolehi kejayaan.

Untuk memastikan pertanian yang diusahakan menguntungkan, usahawan tani perlu sedia berubah terhadap cara berfikir, bertindak dan membuat keputusan sebagai seorang usahawan.  Setiap perbelanjaan dan pendapatan direkod bagi mengetahui untung rugi sesuatu projek yang diusahakan.  Trend pasaran, risiko dalam bidang pertanian, keadaan persekitaran, cuaca dan lain-lain yang berkaitan dengan faktor pengeluaran perlu sentiasa diberikan perhatian.

Bagi memastikan bidang pertanian merupakan perniagaan yang menguntungkan dan mampu memberikan kekayaan, aspek kuantiti dan kualiti sentiasa dipertingkatkan.  Kualiti produk yang dihasilkan akan menentukan harga pasaran hasil yang akan dijual.  Bagi menambahkan lagi daya saing produk yang dihasilkan, proses nilai tambah seperti pemprosesan, penggredan, pembungkusan dan pemasaran perlu juga diberikan keutamaan.

Pertanian dalam negara mampu berdaya saing sekiranya semua pengusaha dalam bidang pertanian turut mengambilkira program pensijilan yang diperkenalkan oleh Kementerian Pertanian dan Industri Asas Tani.  Pengusaha-pengusaha pertanian boleh mendapatkan pengiktirafan melalui pensijilan Amalan Pertanian Baik (APB) seperti sijil Skim Amalan Ladang Baik Malaysia (SALM) daripada Jabatan Pertanian Malaysia, Sijil Amalan Ladang Ternakan (SALT) daripada Jabatan Perkhidmatan Haiwan Malaysia dan Skim Pensijilan Ladang Akuakultur Malaysia (SPLAM) daripada Jabatan Perikanan Malaysia.  Selain daripada produk yang dikeluarkan berkualiti dan selamat untuk dimakan, pensijilan diperolehi secara tidak langsung dapat menepati piawaian pengeluaran antarabangsa yang membolehkan hasil keluaran dipasarkan ke luar negara.

Sumber: http://pertubuhanpeladang.com.my/kbgsepat/index.php?option=com_content&view=article&id=53&Itemid=96