Rabu, 20 Februari 2013

Prospek Pertanian Indonesia Sangat Cerah

BOGOR-Menteri Pertanian Suswono mengatakan, prospek pertanian Indonesia masih sangat cerah dan perlu terus dikembangkan oleh para petani muda guna memenuhi ketersediaan pangan nasional.

"Prospek pertanian Indonesia ke depan masih sangat cerah, dan semua tergantung pada kita untuk mengembangkannya," kata Menteri saat membuka penataran kader petani muda se Jawa Barat di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Senin (2/7).

Menteri menyebutkan, untuk mengembangkan pertanian di Indonesia, kuncinya adalah penguasaan ilmu dan teknologi. Peran petani muda menjadi penentu pengembangan pertanian Indonesia ke depan.

"Saya berharap petani muda Indonesia mendalami ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian. Hanya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian nasional akan mampu bersaing dengan negara lain," katanya.

Suswono juga mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk mendorong perbaikan sistem pertanian melalui berbagai program yang melibatkan seluruh unsur.

Salah satu upayanya dengan menjalin kerja sama antara TNI dan Kementerian Pertanian dalam bidang ketahanan pangan yang dilakukan pada April 2011.

Implementasi kerja sama tersebut tercipta program Pestani atau pesta petani yang diselenggarakan pemerintah Jawa Barat, dengan Kodam III/Siliwangi dan IPB.

Program tersebut telah berjalan, dan memasuki tahun ke dua di mana sebanyak 400 petani muda kembali dilatih dan dibina dalam bidang pengembangan pertanian dan peternakan di masyarakat.

Sektor pertanian, lanjut menteri memegang peranan sangat strategis dalam penyediaan pangan, bahan baku industri dan peningkatan ekonomi petani.

Jumlah populasi penduduk Indonesia yang terus meningkat menuntut ketersediaan pangan yang mencukupi.

Menteri mengatakan, banyak inovasi teknologi pertanian yang telah diciptakan dan dihasilkan baik oleh perguruan tinggi hingga litbang kementerian pertanian.

Inovasi teknologi tersebut di antaranya Komuditas pangan, pengendalian hama penyakit serta penelitian lainnya. "Petani muda harus mampu memanfaatkan inovasi teknologi ini agar bisa dikembangkan di lahan pertanian kita," kata Menteri.

Menteri menambahkan sinergitas antara Pemerintah Pusat, Daerah dan Perguruan tinggi menjadi sangat perlu terus ditingkatkan.

"Karena masa depan pertanian kita bergantung pada kader petani muda Indonesia," lanjut menteri.

"Dengan membenahi daya saing pertanian kita akan menekan angka kemiskinan di kalangan petani," tambahnya.

Sementara itu rektor IPB Herry Suhardiyanto mengatakan, Indonesia memiliki sumberdaya alam yang sangat kaya. "Kekayaan sumber sayuran, mineral dan perkebunan Indonesia tidak ada duanya," kata Herry.

Menurut Rektor, sektor pertanian menjadi sangat penting dan harus menjadi perhatian serius semua pihak.

Ia mengingatkan, pidato Presiden Soekarno pada saat peletakan batu pertama pembangunan IPB, di mana Bung Karno menyebutkan "Pertanian adalah hidup mati bangsa".

"Negara maju adalah negara yang pertaniannya berkembang," katanya.

Rektor menambahkan sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus berhati-hati dan waspada terhadap ancaman krisis pangan, energi dan lingkungan.

Rektor mengatakan pada 2035 diperkirkaan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 400 juta orang, hal ini menjadi tantangan dalam penyediaan pangan.

"Kita berharap kekayaan alam yang besar ini dapat dikelola sebaik-baiknya untuk memenuhi ketersediaan pangan, energi dan lingkungan di masa-masa yang akan datang," kata rektor.

Indonesia harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghindarkan diri dari ancaman krisis pangan, energi dan lingkungan, katanya lagi.

Penataran kader petani muda 2012 yang diikuti 400 kader petani se Jawa Barat berlangsung selama enam hari, 2 hingga 9 Juli di Bogor.

Program pembinaan kader petani muda yang rata-rata berusia kurang dari 30 tahun ini bertujuan untuk menciptakan para petani yang tangguh dan inovatif, sehingga mendukung terwujudnya ketahanan pangan.

Selama penataran, 400 kader petani akan dibina oleh tenaga ahli dari IPB dan Kodam III Siliwangi cara bertani, beternak dan mengelola perikana yang lebih baik.(ant/hrb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar